Pages

Ads 468x60px

Tags

Jumat, 12 April 2013

One Day

Review Part 1 and Forever : One Day (Movie)

From : 1988 - 2011

Twenty years, Two People, One Day.

 Kisah dimulai ketika Emma Morley dan Dexter Mayhew bertemu secara langsung (Officially) setelah malam kelulusan mereka di sebuah universitas di Inggris tahun 1988. Kedua orang yang baru berkenalan ini berencana menghabiskan malam bersama, hingga akhirnya semuanya tidak terjadi karena ulah si Emma yang pemalu tapi mau. mereka kemudian memutuskan menjadi teman mulai malam itu dan membuat janji untuk bertemu satu kali dalam setiap tahun ke depan yang mereka lalui, karena setelah malam itu, Dexter berencana untuk meninggalkan inggris dan berkelana mengikuti kemauan dan hobbynya.


Cerita berlanjut ketika mereka bertemu satu sama lain, si Dexter yang playboy dan sering berganti pasangan, sedangkan si Emma seorang wanita yang hidup mandiri dan berusaha untuk mewujudkan keinginan hidupnya. tapi dari pertemuan intens mereka ini, menumbuhkan cinta di hati mereka berdua yang ternyata keduanya saling ego dan tidak mau memberitahu satu sama lain walaupun sebenarnya mereka sama-sama merasakannya, tahun terus berganti, dan Dexter mulai futur karena masalah karirnya, ibunya yang meninggal karena penyakit kanker, dan juga ayahnya yang selalu bertengkar dengannya karena tidak setuju dengan jalan hidup yang dia pilih menjadi orang yang sangat loyal dan suka bermain-main. di saat itu juga Emma menemukan seorang pria yang katanya pelawak yang tidak lucu, dan dengannya Emma mencoba untuk hidup bersama. Konflik bermula ketika mereka bertemu di tahun berikutnya, Dexter menunjukkan rasa tidak sukanya pada lelaki ini dan mulai bicara tidak karuan terhadap Emma yang membuat Emma tersinggung, saat itu momen yang paling aku ingat dimana ketika Emma mengatakan " I Love you, Dex. So Muc I Just don't like you anymore."

Mulai saat itu hidup Dexter menjadi berantakan, hingga akhirnya dia menemukan wanita bernama Sylvie, yang dia anggap sebagai penyelamatnya. pada tahun berikutnya, di pernikahan Teman satu kampus mereka bernama Tilly, mereka bertemu lagi, dan disitu Dexter mengatakan bahwa dia akan menikah dengan Sylvie dan akan segera memiliki anak dengannya, mendengar hal itu membuat Emma rapuh, tapi dia berusaha untuk menyemangati Dexter dengan mengatakan bahwa dia akan menjadi suami
sekaligus ayah yang baik nantinya. Malam itu diakhiri dengan ciuman persahabatan mereka.

Tahun berikutnya, ternyata rumah tangga Dexter rupanya berakhir dengan perceraian, karena Sylvie selingkuh. Dexter yang setelah itu berusaha untuk mendapatkan Emma kembali, dengan mendatanginya ke Paris, (Emma menjadi penulis disana), mendapati ternyata Emma sudah memiliki pacar. Dia sangat dibakar rasa cemburu, ketika Emma memintanya untuk bertemu Jean Pierre( Pacarnya Emma), dia menolak dan memilih untuk jalan-jalan  dan berjanji untuk pulang ke apartement nanti setelah dia bosan, dan seterusnya akan pulang besok paginya meninggalkan Paris. setelah kepergian Dexter, Emma pun akhinrya sadar bahwa dia tidak bisa mengelakkan rasa cintanya pada Dexter, dan mengejar Dexter yang telah meninggalkannya beberapa menit yang lalu.
Momen terindah lagi, dimana Emma mencium Dexter layaknya sebagai Kekasih, dan mengatakan " Jika Kau menyakitiku, nantinya dan meninggalkanku, aku akan bunuh kau terlebih dahulu".
Ini salah satu scene yang paling berkesan menurutku, disini bisa terlihat bahwa Emma tidak bisa mengutarakan cintanya pada Dexter karena sifat Dexter yang terlalu bebas, ditambah lagi karena dia seorang Playboy.

Setelah tahun itu akhrinya mereka hidup bersama dan berencana menikah. Tahun berikutnya rencana itupun berhasil, tapi ada satu masalah di pernikahan mereka, Emma menginginkan seorang anak yang tak kunjung mereka miliki, Hingga akhirnya karena dia terlalu memikirkannya sepulang latihan renang, ketika mengendarai sebuah sepeda, dia tertabrak oleh sebuah truk yang membawa dia terpelanting beberapa meter dan akhirnya meninggal dunia.

Dari sini ada satu scene yang menurutku juga sangat menyentuh, sebenarnya biasa aja, tapi karena dilihat pada sebelumnya Emma ketika meninggal dunia, scene ini sangat menyentuh dan bermakna. Emma mengirimkan sebuah voice mail berisi seperti ini :

"Decter, maaf jika aku terlambat dan sekarang aku lagi di jalan. Maaf juga kalau aku terlalu kasar padamu tadi pagi, aku hanya ingin mengatakan bahwa kau adalah hal terindah yang pernah ada dalam hidupku. Beruntungnya kau".

To Be Continued ....

0 komentar:

Posting Komentar